Fashion

Tren Fashion Wanita Tahun 1880-an yang disebut Sebagai Victorian Era

Busana wanita mengalami perubahaan yang sangat pesat sejak 1880-an. Hal ini yang membuat Lanccelot tertarik untuk kembali ke masa lampau karena kesan elegan dan klasik yang ditumbuhkan di Victorian Era, sesuai dengan konsep klasik yang dibangun oleh Lanccelot untuk produk – produknya.

Pada Victorian Era, rok berbentuk lonceng yang dikenal sebagai Crinolines berkembang menjadi lebih lebar, mulai dari yang awalnya ramping. Tak hanya busana tetapi juga model rambut dan riasannya. Namun dalam artikel ini Lanccelot akan lebih fokus pada busana wanita di era tersebut.

 

Victorian Era, pada umumnya pada rentan tahun 1837 hingga 1890, disebut demikian karena masa Queen Victoria, yang sangat berpengaruh di masa itu.

 

 

Tahun 1836 mengantar perubahan baru dari gaya berpakaian romantis. Lengan Gignot besar tiba – tiba melangsingkan tubuh dan garis jahitan menjatuhkan pundak gaun. Korset ketat dipasang dan miring untuk menekan pinggang. Kartrid lipatan di pinggang menciptakan volume di rok tanpa menambahkan curah ke pinggang. Wanita dengan kelas sosial yang lebih tinggi diharapkan bersikap sopan dan malas sebagaimana tercermin pada garis bahu dan korset yang dibatasi. Gaun dengan warna lembut dikombinasikan dengan kerah dan pengait putih yang bisa dilepas.

 

 

Pada tahun 1850-an, rok berbentuk kubah beralih ke rok meruncing dan melebar di bagian pinggang.  Dengan menggunakan Crinoline yang merupakan kain berat dan kaku yang terbuat dari bulu kuda, harganya tergolong mahal dan tidak mungkin dibersihkan. Di era itu juga berkembang busana rok yang terdapat sebuah sangkar atau kandang di dalamnya, lebih ekonomis dan nyaman daripada menggunakan Crinoline dari bulu kuda yang cenderung lebih berat karena berlapis – lapis.

 

Meskipun idealnya gaya feminin yang prima dan tepat masa itu, jaman Victoria menciptakan tampilan yang sering dilebih – lebihkan, seperti korset ketat, rok raksasa dan hiruk pikuk membuat tren fashion terlihat lebih tenang dibandingkan dengan gaya yang terlalu didikte dengan kesopanan, yang menunjukkan kehormatan.

 

 

Pada pertengahan tahun 1890-an, hiruk pikuk menghilang, tren fashion juga berubah ke arah hampir militer, terlihat dari topi yang lebar, lengan puff, pinggang sempit dan rok berkobar. Di masa itu, fashion dan perubahan sosial saling menstimulasi. Busana pada Victorian era semakin populer seiring berkembangnya waktu, yang juga membedakan golongan kelas sosial, pelayan, dan pekerja pabrik.

 

 

 

Di akhir Victorian era, bantalan belakang seringkali digunakan sebagai dasar dari berbusana wanita. Bantalan belakang ini disebut juga sebagai bustles. Tak lepas dari bantuan korset untuk membuat pinggang lebih mungil dan ramping mengikuti lekukan dari busana yang berlapis.

 

 

Sekarang ini, kalian pastinya sudah lebih mengetahui dan memahami Tren fashion wanita pada Victorian era. Kira – kira apakah kalian ingin kembali ke era tersebut? Gayanya yang klasik tentu membuat Lanccelot tertarik untuk mengulik lebih lengkap lagi. Selain itu juga kalian boleh berbagi kepada tim Lanccelot seputar fashion yang inspiratif kalau kalian mau!